“Eksploitasi tambang selama ini telah menyebabkan banyak kerusakan lingkungan, mulai dari deforestasi, pencemaran air, hingga bencana ekologis. Jika kampus terlibat dalam bisnis ini, maka mereka turut andil dalam perusakan lingkungan,” kata Ainul.
Ia juga menyoroti dampak sosial yang merugikan masyarakat, terutama masyarakat adat dan petani kecil yang bergantung pada tanah mereka.
“Masyarakat yang selama ini menghidupi diri dari tanah mereka akan semakin terpinggirkan. Kampus seharusnya memperjuangkan hak rakyat, bukan justru menjadi alat eksploitasi baru,” ungkap salah satu demonstran.
Suara penolakan terhadap kebijakan yang mereka anggap tidak sejalan dengan tujuan pendidikan yang seharusnya berpihak pada kepentingan rakyat dan lingkungan.
Mereka menuntut agar perguruan tinggi kembali fokus pada peran utamanya sebagai tempat mengembangkan ilmu pengetahuan.***
Baca Juga: Pemerintah Minta Pengusaha Tambang Lebih Transparan