PEMPROV JABAR

Menakar Birokrasi Menjelang 1 Tahun Kepemimpinan Ridwan Kamil

Ridwan Kamil menginginkan percepatan kerja ASN di Jawa Barat dengan birokrasi dinamis. Sederhananya, dia menginginkan ASN Jawa Barat mampu bergerak dinamis, mengambil inisiatif, aktif mencari solusi terbaik, justru dengan mendobrak sekat-sekat birokrasi dalam bentuk keangkuhan sektoral, menjauhi sikap “mencari aman”, tentu dengan tetap mematuhi aturan. Birokrasi yang dinamis dinilainya mampu mengimbangi bermacam kerja kolaboratif dan inovatif.

Tak penting siapa yang mengerjakan, apakah pemerintah, swasta, komunitas, atau orang per orang. Yang paling penting itu tujuan membangun tercapai. Dengan birokrasi yang dinamis misalnya, pemerintah bisa membuka peluang mendanai pembangunan dengan tidak melulu memakai dana pemerintah.

Ada ruang membangun yang sebenarnya bisa dikerjakan oleh Badan Udaha Milik Swasta, komunitas, koperasi, bahkan orang per orang. Kata kuncinya ada pada kerja kolaborasi. Pemerintah mengambil peran sebagai lokomotif yang memimpin arah kerja kolaborasi itu.

Pemerintah dituntut membuka dan mengarahkan untuk membagi habis pekerjaan yang ada, membagi siapa berbuat apa, demi agenda pembangunan yang disepakati bersama-sama. Birokrasi dinamis bagi Ridwan Kamil adalah alat memaksa birokrasi bekerja kolaboratif dan inovatif.

Previous page 1 2 3 4 5 6 7Next page