“Masa kita pegang aspal kemudian kita pegang mata? Kan tidak. Yang sering dipegang adalah gagang pintu, kunci, ponsel, lantai untuk beraktivitas, hingga permukaan lantai masjid misalnya,” kata Wiku.
Penyemprotan cairan disinfektan di jalanan bisa menyebar ke mana-mana, termasuk mengenai masyarakat. WHO sendiri tidak merekomendasikan cairan disinfektan digunakan langsung ke tubuh manusia karena bisa mengganggu kesehatan. Bukan tidak mungkin, zat yang terkandung dalam disinfektan masuk ke saluran penapasan manusia.
“Alih-alih ingin membunuh virus, yang terkena malah justru manusianya itu sendiri, menimbulkan masalah lain,” kata Wiku.