Andrea Wiwandhana, pendiri CLAV Digital, menjelaskan, “Kami di CLAV Digital berusaha menjadi seperti keluarga atau tetangga dekat Anda yang tahu segalanya, tapi selalu mendukung. Ketika ada berita positif, kami bantu memperbesar dampaknya. Kalau ada informasi negatif, kami tangani dengan cara yang strategis dan profesional. Itu adalah kekuatan manajemen reputasi.”
Analogi sederhananya, bayangkan Anda menjual baju. Digital marketing akan memberi tahu sebanyak mungkin orang bahwa Anda menjual baju, lewat media sosial, iklan, atau email. Sementara manajemen reputasi adalah memastikan orang-orang yang membicarakan bisnis Anda memberikan kesan yang baik. Namun, ada risiko misinformasi jika tidak ditangani dengan baik. Itulah sebabnya penting untuk mempercayakan ORM kepada pihak yang berpengalaman seperti CLAV Digital.
Budaya Indonesia dan Word-of-Mouth
Di Indonesia, budaya word-of-mouth memiliki pengaruh yang sangat besar. Kepercayaan publik sering kali lebih dipengaruhi oleh apa yang dikatakan oleh orang-orang terdekat, seperti keluarga atau tetangga, dibandingkan dengan iklan langsung. CLAV Digital memahami ini dengan sangat baik. Dengan tagline mereka, “Building Your Reputation So Organic, It Feels Like Home,” CLAV Digital membantu brand membangun reputasi yang terasa alami, seolah-olah berkembang melalui percakapan sehari-hari yang autentik.