PT Pertamina mengklaim realisasi pengoperasian BBM Satu Harga sepanjang 2018 telah melampaui target yang dipatok tahun ini, yakni di 67 titik. Artinya, Pertamina tahun ini telah mengoperasikan 69 titik BBM Satu Harga hingga di daerah Tertinggal, Terdepan dan Terluar (3T) di wilayah Indonesia.
Demikian ungkap Vice President Corporate Communications Pertamina, Adiatma Sardjito. Menurut dia, sejak mendapatkan tugas BBM Satu Harga pada 2017 dari pemerintah, total sudah 123 titik yang sudah berhasil dibangun Pertamina.
“Meskipun 2018 target yang ditetapkan lebih banyak dibanding 2017, dengan sinergi dan komitmen yang tinggi dari semua pihak, Alhamdulillah, justru pencapainnya melebihi target,” ujar dia melalui siaran pers Senin 31 Desember 2018.
Operasional BBM Satu Harga, lanjut Adiatma, tersebar di seluruh wilayah 3T mulai dari Pulau Sumatera, Jawa hingga Bali, Kalimantan, Sulawesi, Nusa Tenggara, Maluku maupun sampai Papua. Titik BBM Satu Harga terbanyak berada di Papua sebanyak 28 titik, diikuti Kalimantan 27 titik, Sumatera 24 titik, Nusa Tenggara 15 titik, Sulawesi 14 titik, Maluku 11 titik dan Jawa-Bali 4 titik.