Jokowi juga menyinggung langkahnya membagi-bagikan sertifikat dalam dua tahun ini.
Menurut Jokowi, di tahun 2017 sudah dibagikan 5 juta sertifikat dan 7 juta sertifikat di 2018.
“Untuk apa itu sebenaranya (pembagian sertifikat), agar mereka memiliki hak hukum atas tanah yang mereka miliki, hak hukumnya jelas lewat sertifikat tadi dan dengan sertifikat tadi mereka bisa gunakan untuk jaminan, untuk agunan mengakses permodalan ke bank , sisi hukumnya ada, sisi akses ke sektor keuangan ada,” ujar Jokowi.
“Ini pentingnya redistribusi reforma agraria, bukan untuk yang gede-gede, sekali lagi, bukan untuk yang gede-gede,” tegas Jokowi.
Atas pernyataan Jokowi, Prabowo kemudian memberi tanggapan.
Ia menyatakan memiliki pandangan berbeda soal reforma agraria.
“Kami punya pandangan berbeda, Yang dikerjakan Pak Jokowi dan pemerintahannnya menarik dan populer untuk 1-2 generasi. Tapi tanah tidak tambah dan bangsa indonesia tambah, tiap tahun 3,5 juta. Jadi kalau bapak bangga dengan bagi 12 juta, 20 juta pada saatnya kita tidak punya lahan untuk dibagi. Jadi bagaimana nanti masa depan anak cucu kita,” ujar Prabowo.