Hasanah.id – Presiden Prabowo Subianto, yang juga menjabat sebagai Ketua Umum Partai Gerindra, mengusulkan pembentukan koalisi permanen dalam pertemuan dengan pimpinan partai Koalisi Indonesia Maju (KIM) Plus pada Jumat (14/2).
Usulan ini disambut baik oleh sejumlah partai seperti PKB, PAN, PSI, dan Golkar, sementara Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh berencana mengkaji lebih lanjut melalui tim khususnya.
Sementara itu, PDIP tampaknya memilih untuk tetap berada di luar pemerintahan Prabowo. Juru Bicara PDIP Guntur Romli menegaskan bahwa partainya tidak tergoda untuk bergabung dengan koalisi yang diusulkan tersebut.
Menanggapi berbagai spekulasi, Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Sugiono membantah bahwa wacana ini berkaitan dengan putusan Mahkamah Konstitusi (MK) yang menghapus ambang batas pencalonan presiden. Ia menegaskan bahwa tujuan utama Prabowo adalah menjaga persatuan antarpartai dan memastikan stabilitas politik.
Pengamat politik dari Universitas Andalas, Asrinaldi, menilai bahwa gagasan ini merupakan strategi jangka pendek yang dirancang untuk memastikan seluruh kebijakan Prabowo dan Gibran Rakabuming Raka tidak mendapat hambatan dari partai koalisinya di DPR. Ia menilai Prabowo ingin memastikan dukungan penuh terhadap agenda pemerintahannya.