Prabowo menjelaskan, penderita sakit ginjal sangat bergantung pada pencucian darah. Ia menambahkan, jika satu alat tersebut dipakai 40 orang, si penderita akan mendapat berbagai macam penyakit.
“Jadi orang sakit ginjal, dia harus hidup dari pencucian darah. Jadi kalau ke RSCM, alat dipakai 40 orang, dia bisa dapat macam-macam penyakit. Hepatitis A, B, C, dia bisa dapat malaria, dia bisa dapat HIV,” terang Prabowo.
Di akhir penyampaiannya, Prabowo menyoroti bahwa negara gagal melayani rakyat dalam hal pelayanan kesehatan. “Bayangkan. Ini menurut saya, negara kita ini gagal melayani rakyat,” ujarnya.
Membantah pernyataan Prabowo, Direktur Medik dan Keperawatan RSCM dr Sumaryono menyatakan selang untuk hemodialisis hanya digunakan sekali pakai.
“Pelayanan pasien di RSCM selalu mengutamakan mutu pelayanan dan keselamatan pasien, demikian juga pelayanan hemodialisis (cuci darah). Pelayanan hemodialisis di RSCM menggunakan selang dan dialiser satu kali pakai (single use),” ujar Sumaryono di kantornya, Jl Diponegoro, Jakarta Pusat, Rabu (2/1/2019).