Asep menekankan bahwa Mahkamah Rakyat ini adalah momen konsolidasi rakyat untuk menuntut pertanggungjawaban pemerintah atas kebijakan yang mereka anggap merugikan.
“Ini bukan hanya sekadar momen hari ini, tetapi merupakan rangkaian panjang pengambilan keterangan dari berbagai wilayah dengan 2.000 rakyat bersama memberikan kesaksian,” ujar Dena.
Mahkamah Rakyat berharap pemerintah dapat mendengarkan suara rakyat dan bertindak sesuai dengan prinsip-prinsip keadilan dan hak asasi manusia.
“Kami akan terus mendukung langkah pengadilan tanpa intervensi pihak manapun,” tegas Asep.