“Menangnya dari segi proses mengikuti rule, memperhatikan kinerja dan keselamatan kerja serta kebersihan. Dan hasilnya sesuai, sistemnya normal,” jelas mahasiswa asal Kabupaten Kendal, Jateng itu.
![A Nur Fatkhul Cholbi saat berkompetisi di Abu Dhabi](http://hasanah.id/wp-content/uploads/2018/12/hebat-2.jpeg)
Putra ketujuh dari tujuh bersaudara pasangan petani sederhana Kambali dan Tunut itu sudah berjuang sejak bersekolah di SMK N 2 Kendal jurusan teknik pendingin dan tata udara. Ketertarikannya di bidang itu mengantarnya menjadi juara dalam kompetisi yang diikutinya.
“Sewaktu SMK juara 1 tingkat provinsi, terus tingkat nasioal juara 1. Masuk Polines dapat panggilan untuk tingkat Asia Tenggara di Bangkok, dapat perunggu,” tandasnya.
Dalam perjalanannya mengikuti kompetisi, dia harus merelakan beasiswa bidik misinya karena cuti selama 9 bulan untuk pelatihan hingga maju ke tingkat Asia di Abu Dhabi. Pengorbanannya terbayar dengan mendapatkan medali emas.