HASANAH.ID. BANDUNG – Sejumlah sopir angkutan kota (Angkot) mengeluhkan perkembangan zaman yang saat ini serba digital, Senin, 12 Februari 2024.
Tranformasi digital dalam dunia transportasi membuat mereka kesulitan mendapatkan banyak penghasilan.
Yusuf (51) seorang sopir Angkot jurusan Ciroyom-Cicaheum salah satu yang merasa kesulitan dalam menghadapi era digital.
Baca Juga: Terdampak Ekonominya, Ratusan Sopir Angkot di Cimahi Bakal Terima
Alasan Yusuf tidak bisa menyesuaikan diri dengan perkembangan zaman adalah karena ia kurang paham dalam menggunakan smartphone.
“Kurang paham dalam menggunakan smartphone jadi ya saya pilih kayak gini aja,” ucapnya saat ditemui.
Selain itu, dia juga tidak memiliki kendaraan roda empat pribadi untuk beralih ke pekerjaan sopir online.
Baca Juga: Menata Transportasi di Kota Seribu Angkot
Alhasil, hingga saat ini, Yusuf tetap menjadi sopir Angkot yang notabene penghasilannya perhari di bawah Rp100 ribu.
“Kemarin saya cuma dapat Rp38 ribu (pendapatan bersih), imbas dari adanya ojek online,” ungkapnya.